Data Diri:
- TTL: Ujung Pandang, 26 February 1958
- Usia: 66 thn
- Gelar: Dr., SH., MH.
Pendidikan di Gontor:
- Tamat/Keluar:1976
Profesi/Bidang Lainnya
- Bidang: Irjen. Pol. (Purn)
Profil
Setamat sekolah dasar (SD), Syahrul Mamma dikirim melanjutkan sekolah ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Sang ayah berharap, dengan masuk pesantren, anaknya dapat memperdalam ilmu agama.
Namun jalan hidup berkata lain. Enam tahun yang harus dilalui di pesantren, Syahrul Mamma hanya mampu bertahan kurang dari empat tahun. Hanya sampai kelas 4 di Gontor, Syahrul Mamma lantas pulang kampungnya di Makassar dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas.
Tamat SMA, pria sederhana ini masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) jurusan Kepolisian (sekarang Akademi Kepolisian/Akpol). Dan, sejak saat itulah ia melanjutkan cita-cita masa kecilnya.
Singkat cerita, setelah melalui beberapa jabatan penting di bidang reserse, di antaranya sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jakarta Raya pada 2005 dan Kepala Unit II Direktorat V/Tipiter Bareskrim Polri pada 2006, saat ini Syahrul Mamma menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Sumber Daya Manusia (Pati SSDM) Polri yang ditugaskan di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Bidang Koordinasi Keamanan Nasional.
Sebagai perwira tinggi dan dekat dengan petinggi-petinggi di kepolisian, tentu banyak godaan yang dihadapi ayah tiga anak ini. Syahrul Mamma mengakui banyak pihak yang memintainya bantuan, semisal memuluskan anggota keluarganya menjadi polisi.
Ini tantangan. Terutama yang datang dari keluarga dan teman dekatnya sendiri. “Jadi kalau di kampung itu, khususnya kalau kita genius di kampung sendiri, yang paling pertama bangga itu adalah keluarga dan teman. Tapi yang paling pertama membenci kita juga keluarga dan teman, ketika mereka kita ndak bisa bantu,” katanya sambil tertawa.
Untunglah Syahrul Mamma punya formula sendiri untuk menangkal permintaan bantuan yang berpotensi menyalahi wewenangnya. Ia tegaskan, dirinya siap membantu siapa saja selama itu tidak melanggar aturan yang ada.
Ia sendiri telah membuktikan ketaatannya pada aturan main itu. Pada 2014 lalu, anak sulungnya gagal masuk Akpol. Syahrul Mamma bertekad tidak akan memanfaatkan posisinya ketika tahun ini, anaknya itu akan coba mendaftar kembali.
source: tribratanews.sulut.polri.go.id
Riwayat Jabatan
- Kapolsek Mariso Poltabes Ujung Pandang (1993 – 1995)
- Kasat Reskrim Poltabes Ujung Pandang Polda Sulselbar (1995 – 1998)
- Kapolres Pamekasan Polda Jatim (1998 – 2001)
- Kapolresta Malang Polda Jatim (2001 – 2003)
- Kapoltabes Palembang Polda Sumsel (2003 – 2004)
- Kapolres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya (2004 – 2005)
- Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2005 – 2006)
- Kanit II Dittipidter Bareskrim Polri (2006 – 2009)
- Irwasda Polda Sulsel (2009 – 2010)
- Irwil II Itwasum Polri (2010 – 2011)
- Wakapolda Sulsel (2011 – 2013)
- Sahlisospol Kapolri (2013 – 2014)
- Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Nasional Kemenkopolhukam (2014 – 2015)
- Wakabareskrim Polri (2015 – 2016)
- Dirjen Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (2016 – 2018)
- Komisaris Utama PT.Sucofindo (Persero ) (2017 – 2019)