Din Syamsuddin

Din Syamsuddin

Pimpinan Pondok/Lembaga

Data Diri:

  • Alamat: Pesantren Modern International, Jl. Lintas Sumbawa-Bima, Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa,
  • TTL: Sumbawa, 31 August 1958
  • Usia: 66 thn
  • Gelar: Prof., MA., Ph.D.

Pendidikan di Gontor:

Lembaga Pendidikan/Pesantren

  • Pesantren Modern International
  • Alamat: Jl. Lintas Sumbawa-Bima, Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa,
  • Tahun Berdiri: 2015

Profil

Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, alias Din Syamsuddin atau Pak Din, lahir di Sumbawa, NTB, 31 Agustus 1958. Masa pendidikan dasar dan menengah diselesaikan di madrasah Ibtidaiyah  dan tsanawiyah Nahdhatul Ulama (NU) Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selesai dari sana, Din hijrah ke Jawa Timur. Ia mondok di Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Jawa Timur dan menyelesaikannya pada tahun 1975. Setelah itu, melanjutkan kuliah di Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan meraih gelar sarjana pada 1980.

Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, atau dikenal dengan Din Syamsuddin adalah seorang politisi dan cendekiawan muslim yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Beliau meraih gelar master (MA) pada tahun 1988 di University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies. Meraih gelar doktor (Ph.D) di kampus yang sama pada tahun 1991.

Sebagai politisi, Ustadz Din Syamsuddin pernah tercatat sebagai anggota parlemen dari Partai Golongan Karya. Karir politik Din antara lain Wakil Sekjen DPP Golkar (1998-2000), Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1998), dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1999).

Sebagai ketua PP Muhammadiyah yang menjabat sejak 2005 hingga sekarang, beliau seringkali diundang untuk menghadiri berbagai macam konferensi tingkat internasional berkenaan dengan masalah hubungan antara umat beragama dan perdamaian.

Baru-baru ini, ia diundang ke Vatican untuk memberikan ceramah umum tentang terorisme dalam konteks politik dan idiologi. Beliau memandang bahwa terorisme lebih relevan bila dikaitkan dengan isu politik dibandingkan dengan isu idiologi. Sejalan dengan itu, beliau juga tidak senang bila sebagian kelompok umat Islam menggunakan label Islam dalam melakukan aksi-aksi terorisme mereka. Menurutnya, aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam justru sangat merugikan umat Islam baik pada tingkat internal umat Islam maupun pada skala global.

Ustadz Din Syamsuddin juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), menggantikan Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014. Keputusan penggantian ditetapkan pada rapat pimpinan MUI yang diselenggarakan pada Selasa 18 Februari 2014. Hasil ini akan diplenokan dan dibuat keputusan rapat secepatnya. Namun ketua umum baru berlaku secara definitif per Selasa 18 Februari 2014

Penghargaan

  • Muslim Figure Award dari Penang, Malaysia (2012)
  • Lifetime Achievement Award dari World Chinese Economic Forum dari Tiongkok (2014)
  • The Japanese Foreign Minister’s Commendation dari Jepang (2016)

Doktor Kehormatan

  • Doktor Honoris Causa dari Universitas Fatoni Thailand di bidang Studi Islam (2017)

Karier

  • Ketua Umum PP Muhammadiyah (2005–2015)
  • Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations/ CDCC (2007–)
  • Member, Strategic Alliance Russia based Islamic World (2006–)
  • Member, UK-Indonesia Islamic advisory Group (2006–)
  • Chairman, World Peace Forum/ WPF (2006–)
  • Honorary President, World Conference on Religions for Peace/ WCRP, based in New York (2006–)
  • Wakil Ketua Umum MUI Pusat (2005-2010)
  • Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (2005-2010)
  • Vice Secretary General, World Islamic People’s Leadership, based in Tripoli (2005–)
  • Member, World Council of World Islamic Call Society, based in Tripoli (2005–)
  • President, Asian Committee on Religions for Peace/ ACRP, based in Tokyo (2004–)
  • Ketua, Indonesian Committee on Religions for Peace/ IComRP (2000–)
  • Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI, 2000–2005)
  • Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000–2005)
  • Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1999)
  • Wakil Sekjen DPP Golkar (1998–2000)
  • Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1998)
  • Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, DEPNAKER RI (1998–2000)
  • Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP Golkar (1993–1998)
  • Anggota Dewan Riset Nasional (1993–1998)
  • Sekretaris Dewan Penasihat ICMI Pusat (1990–1995)
  • Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (1990–1993)
  • Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989–1993)
  • Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM, 1985)
  • Dosen/ Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1982–)
  • Dosen di berbagai Perguruan Tinggi (UMJ, UHAMKA, UI, 1982–2000)
  • Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1980 – 1982)
  • Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Cabang Sumbawa (1970–1972).